Ayo Kenali Ciri-ciri Anak Stunting dan Penyebabnya

Ayo Kenali Ciri-ciri Anak Stunting dan Penyebabnya



Bewara Kesehatan- Menurut Kemenkes RI, balita bisa diketahui stunting bila sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.
Seorang anak termasuk dalam stunting atau tidak, tergantung dari hasil pengukuran tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.

Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.

Jadi tidak bisa hanya dikira-kira atau ditebak saja tanpa pengukuran.

Pakar Gizi Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosoni mengatakan jika kekurangan protein hewani akan menghambat perkembang anak, seperti menyebabkan stunting.

Kondisi tidak tercukupinya gizi dapat terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan, sehingga membuat janin tumbuh lambat hingga ia lahir. Lebih parah jika anak berusia dibawah dua tahun tidak mendapatkan gizi yang baik untuk tumbuh kembangnya.

Baca Juga : Mengenal Aritmia, Penyakit yang Ganggu Detak Jantung

Misalnya tidak memberikan ASI ekslusif atau memberikan MPASI pada si kecil. Jika seorang anak mengalami stunting seharusnya segera mendapat penanganan yang tepat dan cepat, sebab jika sudah terlambat, kondisi ini tidak dapat kembali pada kondisi normal.


Melansir dari hellosehat, hal ini menjadi ciri-ciri stunting:

1. Pertumbuhan melambat

2. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya

3. Pertumbuhan gigi terlambat

4. Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya

5. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya

6. Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun.

7. Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan).

8. Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.

Sementara untuk tahu apakah tinggi anak normal atau tidak, orangtua harus secara rutin memeriksakannya ke pelayanan kesehatan terdekat.

 

sumber: indozone.id

Baca Juga

Related Posts

Post a Comment

أحدث أقدم