Memilukan, Petugas Temukan Jaket Minnie Mouse Adik Yumna Masih Utuh

Memilukan, Petugas Temukan Jaket Minnie Mouse Adik Yumna Masih Utuh




Beredar secara luas di media sosial foto jaket berwarna pink ukuran anak-anak yang ditemukan utuh di laut pasca kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Foto tersebut mendapatkan banyak reaksi dari netizen. Banyak yang menyebut turut prihatin karena kecelakaan pesawat ini merenggut banyak nyawa termasuk anak-anak dan balita.


Foto yang menunjukkan seorang petugas pria membentangkan jaket pink fanta dengan gambar minnie mouse menjadi viral. Foto ini banyak diperbincangkan di media sosial karena ukuran dari jaket tersebut adalah untuk anak-anak.

Setelah ditelusuri jaket tersebut ternyata milik Yumna, seorang anak yang juga turut menjadi penumpang dalam Sriwijaya Air SJ-182. Yumna Fanisyatuzahra adalah anak dari Ratih Windania.



Pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terus dilakukan. Sebelumnya, tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sudah mencari korban di sekitar titik pesawat ditemukan.

Menurut kabar terbaru, kini tim Basarnas yang berkoordinasi dengan pihak lain akan memperluas wilayah pencarian korban jatuhnya pesawat. Basarnas juga akan mendampingi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan pencarian terhadap black box pesawat yang titiknya dikabarkan sudah ditemukan.


Hingga sore ini, titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan. Serpihan-serpihan badan pesawat, properti milik penumpang hingga potongan tubuh satu persatu telah diangkat ke kapal petugas evakuasi.

Salah satunya adalah jaket anak kecil berwarna merah muda bergambar kepala ‘Minnie Mouse’ yang ditemukan TNI AL pada kedalaman 23 meter di bawah permukaan air laut.

Nahasnya, jaket yang masih utuh itu belum ditemukan pemiliknya. Padahal pada potret salah satu korban sebelum menaiki pesawat SJ 182 yang beredar di media sosial, tampak bocah perempuan mengenakan jaket ‘Minnie Mouse’ berswafoto bersama ibunya.

Pakaian anak-anak beserta temuan lainnya itu diserahkan oleh Komandan KRI Kurau, Mayor Nurochim kepada Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang pukul 11.00 WIB.

Tim SAR selanjutnya menyerahkan barang bukti tersebut kepada tim DVI RS Polri untuk diteliti. “Nanti akan kami analisa barang tersebut. Serpihan akan diserahkan ke KNKT, sedangkan baju anak ke Tim DVI,” kata Brigjen TNI (Mar) Rasman.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan seluruh prajurit, khususnya TNI AL, sudah di lokasi untuk mendukung Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengambil puing-puing pesawat.

Dia berharap, dengan dukungan dan doa seluruh masyarakat Indonesia, pecahan-pecahan pesawat yang berada pada kedalaman 23 meter di bawah permukaan air laut bisa segera diangkat.

Kondisinya yang utuh pun mencuri perhatian dan membuat hati trenyuh.

Belakangan diketahui jika jaket tersebut adalah milik seorang bocah bernama Yumna.

Jaket tersebut ditemukan kali pertama oleh penyelam Kopaska di laut Kepulauan Seribu.

Yumna menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air bersama ibunya, Ratih Windania.

Keduanya diketahui akan kembali ke Pontianak, Kalimantan Timur setelah menghabiskan waktu liburan di Jakarta.

Dalam beberapa unggahan Ratih di Instagram sebelum menjadi korban, Yumna tampak beberapa kali mengenakan jaket merah muda itu.

Bahkan, Yumna pun memakainya saat berada di bandara.



Ia menjelaskan, tim pencari masih berupaya mendapatkan kotak hitam pesawat. Posisi kotak hitam diduga kuat telah ditemukan berdasarkan sinyal yang dipancarkan alat tersebut. Sinyal tersebut terus dipantau dan ditandai.

Diberitakan, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan nomor registrasi PK-CLC dinyatakan hilang kontak. Pesawat ini dijadwalkan akan sampai di Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak, pada pukul 15.15. Namun dinyatakan hilang kontak pukul 14.39.

Belakangan, pesawat produksi tahun 1994 tersebut dipastikan jatuh di perairan Jakarta. Pesawat tersebut diketahui hilang kontak pada pukul 14.39. Dalam waktu 19 detik, pesawat turun curam dari ketinggian 10.725 kaki ke 250 kaki, dengan kecepatan 358 knots –kecepatan tertinggi selama penerbangan.


Baca Juga

Related Posts

Post a Comment

أحدث أقدم