BEWARA- JAKARTA: Penyidik kecelakaan pesawat Indonesia sedang menyelidiki masalah yang melibatkan sistem throttle otomatis yang berfungsi untuk mengontrol tenaga mesin secara otomatis.
Seorang pejabat berwenang menginformasikan, masalah tersebut turut menyebabkan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada 9 Januari lalu yang mengakibatkan 62 korban jiwa.
Penyelidik Komite Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) Nurcayho Utomo mengatakan, masalah dengan sistem throttle otomatis pesawat Boeing 737-500 dilaporkan setelah beberapa penerbangan sebelum kecelakaan.
-------------------------
"Ada laporan throttle otomatis yang tidak berfungsi beberapa hari sebelumnya kepada teknisi di log pemeliharaan, tetapi kami tidak tahu apa masalahnya.
“Jika kami menemukan CVR (Cockpit Voice Recorder), kami bisa mendengar diskusi antara pilot tentang apa yang mereka katakan dan kami tidak tahu apa masalahnya,” katanya.
Namun, Utoma mengatakan masih belum jelas apakah ada masalah dengan sistem bukaan gas otomatis yang mengakibatkan insiden tersebut.
Menurut Otomo, dia juga tidak bisa mengingat masalah lain yang muncul di catatan pemeliharaan.
Yang jelas, tidak apa-apa jika pesawat terbang tanpa sistem throttle otomatis tidak berfungsi karena pilot dapat mengendalikannya secara manual.
Sementara itu, maskapai Sriwijaya belum bisa mengomentari soal teknis yang menyangkut penyelidikan sebelum pernyataan resmi dikeluarkan GNP.
Laporan awal investigasi diharapkan akan dirilis dalam waktu 30 hari setelah kecelakaan, sesuai dengan standar internasional.
------------
Aircraft Data Recorder (FDR) telah ditemukan dan diteliti oleh penyidik, tetapi operasi pencarian di laut masih dilakukan untuk menemukan unit memori CVR yang jatuh di Laut Jawa.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan setelah beberapa pertimbangan dilakukan, pihaknya kemarin memutuskan untuk menutup operasi pencarian dan penyelamatan.
“Namun, kami berkomitmen untuk terus mencari perekam suara kokpit,” ujarnya.
Sejauh ini, sudah teridentifikasi 43 korban dari lebih 300 tas berisi jenazah yang dikirim ke unit identifikasi korban bencana Polri.
إرسال تعليق