Saat ini zaman sudah serba modern. Teknologi dan transportasi sudah berkembang sangat pesat. Apalagi dalam sektor fashion dan kecantikan, warga mayoritas sudah sangat familiar dengan itu semua. Namun, bagaimana dengan warga minoritas? Jika kita membahas tentang golongan minoritas di Indonesia yang tidak mengenal perkembangan zaman, maka ada banyak banget, yang disebut dengan suku pedalaman. Kali ini, kami akan memberitahu 5 suku pedalaman asli Indonesia yang wajib Anda ketahui. Yuk, langsung saja kita menuju daftar pertama!
1. Suku Korowai, Papua
Suku yang ada di daftar pertama adalah Suku Korowai di pedalaman Papua. Suku Korowai pertama kali ditemukan pada tahun 1974 oleh para peneliti. Suku Korowai tinggal di rumah pohon yang disebut dengan Rumah Tinggi. Suku ini ramah kepada pendatang baru, seperti kepada peneliti, wartawan, dan lain sebagainya. Sehari-hari, mereka memakan hewan-hewan liar seperti babi hutan, sagu, hingga ulat. Hingga saat ini, populasi suku ini mencapai 3.000 jiwa.
2. Suku Mentawai, Sumatra Barat
Daftar kedua adalah Suku Mentawai yang dilansir sebagai suku paling tua di dunia. Wow, kok bisa? Karena nenek moyang orang Mentawai diperkirakan bermigrasi ke Sumatra Barat pada tahun 2.000 – 500 SM. Keunikan Mentawai selanjutnya adalah kesenian tato yang unik, sehingga menjadi tempat wisata para pencinta tato juga. Anda dapat menjumpai suku ini di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.
Lalu dari pakaiannya, kaum pria Mentawai kerap menggunakan celana berbahan kulit kayu bernama kabit. Sedangkan kaum wanita mengenakan sokgumai, rok berbahan daun pisang. Sedangkan untuk kuliner khas Suku Mentawai, kita akan menjumpai obuk, sagu yang dimasak dalam bambu. Selain itu juga ada kapurut, makanan khas dari campuran kelapa dan sagu basah. Dan yang terakhir adalah batra, makanan berbahan ulat sagu. Tertarik mengunjungi Suku Mentawai?
3. Suku Asmat, Papua
Suku Asmat merupakan salah satu suku terbesar di Papua. Suku tersebut terbagi menjadi dua, yaitu suku di pesisir pantai dan yang tinggal di pedalaman. Sehingga membuat mereka memiliki profesi dan pekerjaan yang berbeda-beda. Yang tinggal di pesisir pantai lebih memilih menjadi nelayan. Sedangkan yang tinggal di pedalaman lebih memilih menjadi pemburu dan petani.
Suku Asmat percaya bahwa mereka adalah titisan dewa. Nenek moyang mereka berasal dari ukiran patung yang diciptakan dewa Fumeripits. Hal itu membuat anggota suku pintar membuat ukiran dan kerajinan tangan yang indah dan diakui secara internasional. Uniknya lagi, mereka memiliki rumah Bujang atau dikenal dengan sebutan Jew. Rumah itu ditinggali oleh pria-pria yang belum menikah dan tidak boleh dimasuki wanita kecuali ada pertemuan besar.
4. Suku Anak Dalam, Jambi
Suku Anak Dalam atau dikenal juga dengan Suku Kubu merupakan salah satu suku minoritas yang tinggal di Jambi, Sumatra. Pada tahun 2015 silam, Jokowi bertemu dengan Suku Anak Dalam, sehingga suku ini menjadi lebih disorot warga. Sebenarnya, suku ini terbagi menjadi 3 kelompok, kelompok pertama adalah lahir dan tinggal di hutan, kelompok kedua adalah kelompok yang lahir dan tinggal di kawasan perkebunan sawit dan hutan tanaman industri. Sedangkan yang terakhir adalah golongan yang sudah membaur di desa bersama warga modern lainnya.
Suku ini memiliki kebiasaan berpindah-pindah tempat, dengan ciri-ciri tubuh sama seperti fisik penduduk Sumatra lainnya, dengan tinggi badan 155 – 170 cm, wajah bujur telur, dan mata agak sipit. Sayangnya, Suku Anak Dalam semakin hidup susah karena hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatra Selatan, karena proses marginalisasi. Semoga Suku Anak Dalam segera ditangani pemerintah, ya!
5. Suku Dayak, Kalimantan
Daftar terakhir adalah Suku Dayak, dari Kalimantan. Suku ini sudah sangat terkenal di Indonesia sehingga tidak asing lagi. Mereka terkenal dengan cara berpakaian yang cukup unik, dari atas ada yang namanya bluko’, topi pelindung dari bahan rotan kuat dan tahan benturan, yang kemudian dihiasi taring macan dan harimau.
Karakteristik suku ini secara umum ada 3, yaitu mangkuk merah, tato, dan aksesoris. Mangkuk merah dimiliki oleh semua warga suku, jika ada warga yang sedang dalam bahaya, mereka akan langsung tahu dan tergerak untuk membantu. Mereka juga memiliki tato di bagian tubuhnya yang menandakan bahwa si pemilik benar-benar keturunan asli Suku Dayak. Dan terakhir adalah ciri khas aksesoris yang banyak dan bervariasi.
sumber: wikipedia
Posting Komentar