GBPH Prabukusmo dan GBPH Yudaningrat dicopot jabatannya dari Keraton Yogyakarta.

GBPH Prabukusmo dan GBPH Yudaningrat dicopot jabatannya dari Keraton Yogyakarta.

 


BEWARA, – GBPH Prabukusmo dan GBPH Yudaningrat dicopot jabatannya dari Keraton Yogyakarta. 

Surat pecopotannya tersebut ditandatangani langsung oleh Raja Keraton Yogyakarta Hamengku Bawono 10, yang tak lain adalah kakak mereka.  Dalam sebuah dokumen yang diterima iNews.id, berjudul Dawuh Dalem nomor 01/DD/HB.10/Bakdomulud.`XII/JIMAKIR.1954.2020 disebutkan bahwa Gusti Bandara Pangeran Harya (GBPH) Drs Haji Yudaningrat MM dan Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Haji Prabukumo Spsi dicopot dari sebagai penggedhe atau pejabat di Keraton Yogyakarta.

Hampir Penuh Dalam surat tertanggal 2 Desember 2020 dicap dan ditandatangani oleh Hamengku Bawono 10 tersebut Raja Keraton Yogyakarta ini juga mengangkat dua putrinya menggantikan Gusti Yuda dan Gusti Prabu. Surat terdiri dari dua bab. 

 Bab I berisi tentang pencopotan GBPH Yudaningrat dan mengangkat GKR Mangkubumi yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Penggedhe, Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya diangkat menjadi Pengedhe Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 


Tugasnya merawat mesjid, petilasan, serta makam milik kraton. Kawedanan ini juga bertugas melestarikan dan mengedukasi masyarakat tentang tradisi seni klasik Jawa. 

Video 2 Kendaraan Terperosok ke Lubang Galian Underpass Kentungan Yogyakarta Sementara pada Bab II berisikan pengangkatan GKR Bendara wakil Penggedhe Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya menjadi Pengedhe Nityabudaya Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat, yakni divisi keraton yang berwenang atas museum dan kearsipan keraton. 

Selanjutnya Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Haji Prabukumo Spsi dicopot dari jabatanya sebagai penggedhe atau pejabat di Keraton Yogyakarta. Sebelumnya GBPH menjabat sebagai Pengedhe Nityabudaya Karaton Ngayogyakarto Hadiningrat. Dalam surat itu nama GBPH Prabukusumo tertulis Prabukumo.  

Saat dikonfirmasi, Gusti Prabu menjawab denganmengirimkan sejumlah pesan WhasApp kepada iNews.id. Gusti Prabu mengaku sabar atas pencopotan itu. 

Menurutnya dia sudah enam tahun tidak aktif di Keraton sejak adanya sabda yang dianggap melanggar paugeran (aturan adat keraton). Lihat juga: Rekomendasi Game Terbaik Untuk Libur Panjang Anak 

sumber : iNews.id

Baca Juga

Related Posts

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama