JAKARTA - Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden di Amerika serikat yang memperkuat legitimasi hasil pemilu AS juga mempengaruhi sentimen pada pasar saham dunia
Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audio mengatakan, kericuhan massa pendukung Presiden AS saat ini Donald Trump tidak memberikan efek banyak investor. Sebagai informasi, massa ini menyerbu Capitol Hill secara anarkis untuk mengganggu jalannya penghitungan pemilihan Kongres AS.
"Sentimen positif masih tetap terjadi walaupun ada kericuhan kemarin. Tapi mereka (investor) lebih berfokus pada transisi Presiden Trump ke Joe Biden masih akan berjalan mulus," kata Oktavianus dalam market opening IDX di Jakarta, Jumat (8/1/2021).
Jika, Partai Demokrat mengisi kongres semua akan menjadi awal yang baik dan ini akan menjadi arah yang sehat pada saham global. Terlebih adanya pemberian stimulus fiskal ini akan menggairahkan bursa saham global.
"Saham global bisa bullish," tandasnya
Saat ini, saham-saham di Wall Street mencapai rekor tertinggi baru pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor bertaruh Kongres yang dikendalikan Demokrat akan memberikan lebih banyak stimulus untuk membantu ekonomi AS mengatasi penurunan tajam yang disebabkan pandemi.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 211,73 poin atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 31.041,13 poin. Indeks S&P 500 melonjak 55,65 poin atau 1,48 persen menjadi berakhir di 3.803,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melambung 326,69 poin atau 2,56 persen menjadi 13.067,48 poin.
Ketiga indeks utama mencatat rekor baru dengan indeks 30 saham ditutup di atas 31.000 poin untuk pertama kalinya. Indeks S&P 500 dan Nasdaq yang padat teknologi meraih penutupan pertama mereka masing-masing di atas 3.800 poin dan 13.000 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan teknologi dan consumer discretionary masing-masing terangkat 2,65 persen dan 1,8 persen, melampaui sektor lainnya. Namun demikian, sektor utilitas dan kebutuhan pokok konsumen, tampak tertekan.
إرسال تعليق