DI Negara kita Indonesia, Ganja menjadi salah satu tanaman yang terlarang dan tidak boleh di konsumsi. Tapi, berbeda lagi ceritanya dengan Thailand.
Di rumah sakit Thailand, ganja malah dibuat sebagai salah satu makanan. Tapi, tanaman bernama ilmiah cannabis sativa ini tidak akan membuat penyantapnya “high” atau mengalami euforia layaknya efek jenis narkotika lain.
Melansir The Thaiger, makanan berbahan ganja menggunakan bagian tanaman yang mengandung komponen psikoaktif tetrahydrocannabinol atau THC. Kadarnya sangat sangat rendah dan legal untuk dikonsumsi.
Meski demikian, bagian tunas ganja yang kaya THC masih ilegal untuk dikonsumsi. Obat psikotropika ini masuk dalam narkotika kategori 5 dan dapat memicu euforia atau rasa senang yang berkepanjangan bagi pemakainya. Efek lainnya, menyebabkan kecemasan dan reaksi panik yang berlebihan.
“Ganja Ros” yang berarti “Rasa Ganja” tersedia di Rumah Sakit Chao Phraya Abhaibhubejhr, Prachinburi, Thailand. Mereka menyajikan salad pedas yang berisi daun ganja goreng. Ada juga roti dengan daun ganja dan daging pilihan. Restoran ini buka mulai pukul 9.00-16.00 waktu setempat.
Pada Desember lalu, Thailand resmi mengeluarkan daun, batang, dan akar ganja dari daftar narkotika. Hal ini memungkinkan bagian mana pun dari tanaman, kecuali kuncupnya, untuk dikonsumsi. Hanya mereka yang diberi wewenang oleh pemerintah dapat menanam dan membudidayakan ganja.
Salah satunya Rumah Sakit Chao Phraya Abhaibhubejhr. Sebelumnya, rumah sakit ini hanya menggunakan ganja untuk penggunaan medis. Mereka membuka klinik medis mariyuana pada 2019, yang mendistribusikan minyak ganja dengan kandungan THC rendah kepada pasien.
sumber : Okezon.com
Posting Komentar