Militer Myanmar Melakukan Kudeta, Respons Indonesia Cuma Begini

Militer Myanmar Melakukan Kudeta, Respons Indonesia Cuma Begini

 


BEWARA - Langkah militer Myanmar yang telah mengkudeta dan menangkap seluruh jajaran pemimpin sipil mengambil alih kekuasaan ditanggapi dengan sangat lembek oleh Indonesia. Tidak ada kecaman, apalagi ancaman, terlontar dari Jakarta terkait aksi yang mengangkangi demokrasi di negara ASEAN tersebut. Kementerian Luar Negeri RI mengimbau semua pihak terlibat untuk menahan diri untuk menahan diri serta mengedepankan pendekatan dialog. 

"Indonesia mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga situasi tidak semakin memburuk," kata Kemlu RI dalam pernyataan resmi, Senin (1/2). 

Baca Juga: Ogah Menerima Kekalahan, Militer Myanmar Tangkap Aung San Suu Kyi Pihak militer menangkap Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan sejumlah pemimpin politik lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam penyerbuan dini hari tadi. 

Otoritas militer, dikutip dari Reuters, mengumumkan bahwa kekuasaan pemerintah telah dialihkan kepada pimpinan pasukan bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, seiring dengan penahanan para tokoh politik yang masih dilakukan--yang disebut sebagai respons atas kecurangan pemilu November tahun lalu. 

Indonesia juga menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan politik di Myanmar tersebut, dan menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia.

Australia Cuma Prihatin Selain itu, Indonesia mengimbau agar dalam hal ini Myanmar menerapkan prinsip-prinsip Piagam ASEAN, termasuk berkomitmen pada hukum dan menjalankan pemerintahan yang baik, sesuai demokrasi, dan konstitusional. (ant/dil/jpnn)

sumber : jpnn.com

Baca Juga

Related Posts

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama