BEWARA - Perlakuan bunuh diri yang dilakukan oleh Sri Vera Pongmakita (15 tahun) dan Adrianus Sendri Rombe (18 tahun), sejoli remaja di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, menyisakan kepiluan di benak orang-orang terdekat korban, termasuk sebagian warganet yang menyimak kabar tersebut.
Jaket merah yang dipakai Adrianus jadi sorotan lantaran diketahui kerap dipakainya. Pada foto yang ia unggah di Facebook, ia juga memakai jaket itu. Jaket itu bergambar tokoh kartun Doraemon, dengan garis berwarna putih.
Vera memakai jins biru sedangkan Adrianus memakai jins abu-abu. Kaki Vera tergantung lebih tinggi dibanding kaki Adrianus. Mereka tampak tergantung berdampingan. Kaki mereka terlihat sudah membiru.
Mereka bunuh diri di kamar indekos di Jalan Serang, Lingkungan Malango Utara, Kelurahan Tampo Tallunglipu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Minggu (31/1/2021) sekitar pukul 20.00 WITA.
Di kamar tempat mereka ditemukan tergantung tak bernyawa, ditemukan sepucuk surat yang diduga ditulis oleh Vera sebelum mengakhiri hidup. Surat itu ditujukan untuk ibunya.
Dalam surat itu, Vera menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya karena belum sempat membahagiakan orang tua.
"Memang kalian nggak suka sama saya tapi aku udah duluan tinggal kalian aku minta maaf yah. Maaf yah mama aku belum membahagiakan kamu. Memang aku banyak masalah. Tapi aku serahkan kepada diriku sendiri. Yah itu aku bunuh diri," tulisnya di awal surat yang ia tinggalkan.
Melalui surat itu, Vera juga menyampaikan keinginan terakhirnya, yakni meminta jasadnya dikuburkan bersama dalam satu liang dengan jasad pacarnya.
"Kami udah rencana berdua. kami gak mau pisah. yah cukup di rumah Vera yah. aku mau yah di kubur sama Sandri dan Vera. Tolong orang tua kami setuju saat kami mau dikubur. kami mau nggak bisa pisah," tulisnya.
Surat yang ditinggalkan Vera.
**Catatan Redaksi:
Bunuh diri biasanya disebabkan karena depresi. Depresi, oleh karenanya, tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, sangat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
sumber : INDOZONE.ID
Related Posts
- Tak ingat Ingat Protokol Kesehatan! Viral Suap-suapan Tumpeng Pakai Satu Sendok di Acara PDIP, DPR: BEWARA- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena turut berkomentar mengenai viralnya di media sosial perihal aksi suap-suapan tumpeng dengan meng ...
- Kasus Me5um Sesama J3nis di Wisma Atlet, Pasien Covid-19 Jadi TersangkaBeberapa waktu yang lalu kasus viral pers3tubuhan sejenis antara tenaga kesehatan dengan pasien Covid-19 di Wisma Atlet, Jakarta beberapa waktu lalu? ...
- HEBOH ada Agama Baru yang Menuhankan Google AGAMA GOOGLISME BEWARA- ada agama baru yang mulai berkembang didunia ini. Nama agama itu adalah Googlism [Googlisme: Bahasa Indonesia]. Kenapa namanya Googli ...
- Kecolongan! Bupati Terpilih Ternyata Warga AS, Punya 3 KTPBEWARA - Bupati terpilih Sabu Raijua, Orient Patriot Riwu Kore diketahui berkewarganegaraan Amerika Serikat. Kasus ini diungkap Bawaslu Sabu Rajua da ...
- Gisel Akui Video Seks Direkam Saat Masih Jadi Istri Gading Marten Gisel Akui Video Seks Direkam Saat Masih Jadi Istri Gading MartenJakarta - Kasus video seks mirip Gisel kini makin terang benderang, bahkan Gis ...
- Motifnya Bikin Geram Fakta Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras, Pelaku Pamannya Sendiri, Ancaman HukumanSemua potensi manusia untuk berkelakuan memalukan, konyol, dan tak masuk akal akan keluar saat mabuk. Entah itu mabuk cinta, mabuk kekuasaan, ataup ...
Posting Komentar