BEWARA- Massa tolak lockdown turun ke jalan-jalan di Eindhoven, Belanda (Foto: Reuters)
Demonstrasi menolak lockdown atau penguncian wilayah di Belanda berubah jadi kerusuhan. Bahkan kini kerusuhan sudah menyebar ke berbagai kota di negara itu.
Polisi anti huru-hara dikerahkan di berbagai kota di Belanda guna meredam kerusuhan yang meluas pada Senin (25/1/2021) malam.
----
------
Menurut Kepala Polisi Belanda, Willem Woelders, hingga pukul 10 malam waktu setempat, sedikitnya 70 orang sudah ditangkap.
Menurutnya, situasi sempat mereda hingga pukul 07.30 malam, namun setelah itu kembali terjadi kerusuhan.
Di Haarlem dan Rotterdam, polisi menggunakan gas air mata guna membubarkan massa. Sementara polisi anti huru-hara tambahan, telah dikerahkan.
Di Amersfoort, polisi dilempari kembang api oleh demonstran. Sementara di Den Bosch, terjadi penjarahan di sebuah supermarket.
Situasi di sejumlah wilayah lain juga mencekam. Seperti di Helmond terjadi bentrokan antara sekelompok pemuda dengan polisi.
Di Provinsi Zeeland, ada enam orang ditangkap setelah menyerukan orang-orang untuk melakukan kerusuhan melalui media sosial.
--
--Ondertussen in #DenBosch. De Jumbo in de Visstraat wordt geplunderd. pic.twitter.com/Hj7SZNKTqg
— Bosschenaartje (@bosschenaortje) January 25, 2021
Sementara di Noord-Holland, ada lima orang yang ditangkap karena menyerukan kerusuhan di media sosial.
Sedangkan Wali Kota Gouda, menggunakan kewenangan daruratnya, setelah sejumalh kendaraan dibakar massa.
Kerusuhan ini terjadi setelah diterapkannya jam malam dan lockdown untuk menangkal penyebaran virus corona.
Warga yang protes, langsung turun ke jalan-jalan, menentang aturan itu hingga terjadi bentrok dengan polisi.
------- -----
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengecam keras terjadinya kerusuhan dalam demonstrasi anti lokcdown. Menurutnya, 99 persen warga telah patuh dengan aturan baru yang lebih ketat, termasuk penerapan jam malam.
"Setiap orang normal akan melihat ini dengan jijik dan bertanya pada diri sendiri apa yang dimiliki orang-orang ini, 'kata Rutte. 'Ini tidak ada hubungannya dengan protes: ini adalah kekerasan kriminal dan begitulah cara kami memperlakukannya," tegas Rutte.
Source: Dutch News.nl
Related Posts
- Selamat karena Tanda Pengenal Palsu Burung Merpati yang Diduga Seberangi Pasifik Hampir saja Disuntik MatiBewara - Seekor burung merpati yang akan disuntik mati oleh pihak berwenang Australia setelah dilaporkan melintasi Samudera Pasifik akhirnya diselama ...
- Umumkan Rencana untuk Menyerang Iran -Panglima Militer Israel Panglima militer Israel, Letjen. Aviv Kohavi, mengumumkan rencana negara itu menyerang Iran. Foto/APBEWARA - Panglima militer Israel memperingatkan P ...
- Diikat di Pohon oleh warganya ,Wali Kota Ini Tak Tepati Janji KampanyeMeksiko, - Seorang wali kota di Meksiko menjadi sasaran amukan pemilihnya lantaran tidak menepati janji kampanye. Adalah Oscar Ramirez Aguilar, ...
- Selangkah Lagi Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Dapat Ancaman dari Kim Jong-Un, Ngaku Siap Bangun Nuklir dan Sebut Amerika Sebagai Musuh TerbesarSelangkah Lagi Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Dapat Ancaman dari Kim Jong-Un, Ngaku Siap Bangun Nuklir dan Sebut Amerika Sebagai Musuh Terbesar ...
- Bela Warga Muslim, Presiden Amerika Terpilih Joe Biden Perintah Penghentian Program Proyek Besar Trump BEWARA Internasional - Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden langsung menghapus atau membatalkan 17 aturan kontroversial yang dibuat Dona ...
- China Serang Balik Tuding COVID-19 Berasal dari Lab Militer ASBEWARA- China telah meluncurkan babak baru serangan balik terhadap Amerika Serikat (AS) terkait krisis COVID-19. Beijing menuding virus corona SARS-C ...
Posting Komentar