
Seorang ayah Yaman Zai hanya bisa terduduk lesu memandangi foto anaknya yang baru lahir beberapa bulan lalu, di layar ponselnya di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1/2021).
Yang ada di kepalanya saat itu hanyalah bayangan bahwa istri dan tiga anaknya, yang berada di dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, selamat dan masih hidup. Barangkali berenang dengan pelampung, atau mengapung di atas puing-puing pesawat, seraya menunggu bantuan tim SAR menyelamatkan mereka. Ya, cuma itulah yang ia harapkan.
Namun apa daya. Kesedihan yang menyelimuti benaknya, mendorong air matanya tumpah. Tumpah ruah.
-------------- ---------------------
Dalam manifest SJ 182 yang mengangkut keluarganya, memang terdapat nama istri dan tiga anaknya. Mereka adalah Arneta Fauzia (istri), Fao Nuntius Zai (anak masih bayi), Zurisya Zuar Zai (anak), Umbu Kristin Zai (anak).
Saat ditanyai, Yaman dengan enggan-engganan bilang bahwa keluarga datang ke Pontianak untuk melepas rindu padanya, sekaligus berlibur dan merasakan seperti apa Kota Pontianak.
"Saya bekerja setahun lebih di sini. Mereka ke sini mau liburan," katanya.
Sehari jelang peristiwa kelabu itu, tim Penyelam Search and Rescue (SAR) dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Marinir TNI Angkatan Laut menemukan kartu tanda penduduk (KTP) atas nama Yaman Zai.
KTP itu ditemukan bersama sebuah tas kecil berwarna kuning dalam pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Benar, personel kami temukan KTP itu," kata Perwira Operasi Yontaifib I Korps Marinir, Kapten Marinir Heri Supriadi di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Minggu (10/1/2021), dilansir dari Antara.
KTP atas nama Yaman Zai ditemukan di lokasi pesawat jatuh (ANTARA/Fauzi)
Yaman Zai sendiri tidak terdaftar dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182. Masih belum diketahui kenapa KTP Yaman Zai ada di lokasi pesawat jatuh sementara dia tidak menjadi penumpang.
Hingga Minggu sore, puluhan serpihan pesawat dari ukuran kecil hingga besar telah diangkut dari bawah permukaan laut. Demikian pula beberapa bagian tubuh jenazah penumpang yang sudah tidak utuh lagi.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.
sumber :okezone.com
Related Posts
- Anisa Bahar sadar bahwa ia tengah dihujat netizen setelah berkomentar mengenai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh Bewara - Anisa Bahar menyadari bahwa ia tengah dihujat warganet setelah berkomentar mengenai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontiana ...
- Jenazah Belum Ketemu,'Mama, Mama!' Suara Memangil Bangunkan Tidur Ibunda Rion, Korban Sriwijaya AirRion Yogatama Warga Jl Kenanga II Lintas RT 5 Kelurahan Senalang Kecamatan Lubuklinggau Utara II Korban pesawat Sriwijaya Air SJ182.Bewara - Suara m ...
- Lukisan Oke Dhurrotul Jannah, pramugari NAM Air yang jadi kru cadangan di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Lukisan Oke Dhurrotul Jannah, pramugari NAM Air yang jadi kru cadangan di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di laut Kepulauan Seribu hari Sabtu ...
- Sempat Viral video tentang suara jeritan diduga arwah penumpang Sriwijaya SJ182, begini penjelasan pakarViral video suara jeritan diduga arwah penumpang Sriwijaya SJ182, begini penjelasan pakarSebuah video yang sempat heboh di jejaring media sosial yang ...
- Sistem throttle otomatis mungkin menjadi penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air BEWARA- JAKARTA: Penyidik kecelakaan pesawat Indonesia sedang menyelidiki masalah yang melibatkan sistem throttle otomatis yang berfungsi untuk ...
- VIRAL POSTINGAN Terakhir Ratih Windania Banjir Ucapan Doa,Diduga Penumpang Sriwijaya Air,Suara Pamit Sebelum Terbang, Penumpang Sriwijaya Air Sempat Ucapkan: Byebye KeluargaBewara - Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Air tujuan Jakarta-Pontianak dika ...
Posting Komentar